Horang Kayah

Ada yang berbeda pada hari raya Idul Fitri tahun ini. Saya tidak bisa merayakannya bersama keluarga karena urusan kerja. Ini pertama kalinya terjadi dalam hidup saya setelah bertahun-tahun lamanya selalu lebaran bersama keluarga.

Well, memang terasa ada yang hilang, karena tahun ini untuk pertama kalinya pula saya tak bisa makan ketupat, meskipun penjual ketupat sayur ada di mana-mana. Tapi yang lebih terasa adalah karena tak bisa sholat Ied bersama-sama keluarga. Tak bisa dipungkiri, sedih memang. Tapi ada pelajaran berharga yang saya dapatkan, dan selalu ada yang bisa disyukuri karena semua kejadian tak ada yang sia-sia.

Pertama, untuk pertama kalinya saya Sholat Ied bersama orang-orang yang tidak saya kenal. Dan setelah selesai sholat, kami saling berjabatan tangan. Terasa sekali persaudaraan sesama muslim di sana. Bahkan saya bersalaman dengan para petugas polisi yang bertugas menjaga keamanan di sekitar tempat sholat. Rasanya menyenangkan bisa bersilaturahmi dengan orang-orang yang tidak saya kenal tapi terasa seperti saudara dekat.

Kedua, karena tempat sholat Ied ini bersebelahan dengan perumahan penduduk yang kurang mampu, baru kali ini saya menyaksikan ada orang-orang yang sholat Ied dengan baju seadanya. Mungkin karena tak bisa membeli baju baru atau cuma itu baju terbaik yang mereka punya. Bahkan ada yang tak punya sajadah, mereka sholat hanya beralaskan koran bekas. Melihat itu, saya jadi berpikir mungkin juga mereka tak punya ketupat untuk dimakan sehabis sholat. Trenyuh juga melihatnya, tapi di sisi lain mengingatkan saya untuk bersyukur karena masih punya baju yang bagus, dan hidup saya masih jauh lebih beruntung dibandingkan mereka.

Ketiga, berhubung saya tak bisa lebaran karena urusan pekerjaan, maka perusahaan membayarkan saya untuk tinggal sementara di sebuah kost mewah di wilayah yang berdekatan dengan gedung kantor tempat saya bekerja. Melihat fasilitasnya yang wah, maka saya tak heran begitu mengetahui berapa sewa kostan tersebut sebulannya. Tapi kalau mesti pakai uang sendiri, saya pasti akan pikir-pikir dulu untuk kost di sana. Karena biaya per bulannya sebanding dengan biaya untuk nyicil rumah sekaligus mobil. Tapi saya sangat bersyukur bisa menikmati fasilitas mewah tersebut karena membuat saya merasa sangat berkelimpahan, hehehe...norak deh :)

Intinya, pengalaman ini membuat saya mendapat kesempatan untuk merasakan kehidupan yang tidak seperti biasanya, sehingga saya jadi tahu apa rasanya tidak bisa berlebaran bersama keluarga, bahkan apa rasanya tak bisa makan ketupat di hari raya. Karena faktanya cukup banyak mereka yang tak bisa berlebaran dikarenakan harus bekerja demi negara atau melayani masyarakat sehingga tak bisa menikmati ketupat.

Terima kasih atas pengalaman istimewa ini Ya Tuhan, mudah-mudahan menjadikan Aku sebagai hamba-Mu yang selalu ingat untuk bersyukur pada-Mu :)

Dan kepada para sahabat yang suka mengunjungi blog saya, atas nama pribadi saya ucapkan selamat hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1431H, mohon maaf lahir batin atas segala kesalahan, terutama jika ada tulisan-tulisan yang tidak berkenan.

Wassalam
Goen
---
http://power-within.com
Facebook: Power Within

Lanjut Gan...