Horang Kayah

Salah satu sifat yang harus ditaklukkan untuk mencapai kesuksesan adalah "malas". Ternyata sifat ini terkadang bergerak dalam "invisible mode", sehingga orang jadi tak sadar bahwa dia menjadi pemalas.

Hal ini saya sadari belum lama. Ketika saya merenung kok kenapa belum ada perubahan signifikan dalam beberapa cita-cita yang ingin saya capai. Ternyata bukan karena caranya yang salah, juga bukan karena soal "belum waktunya", tapi karena ada rasa malas yang tersembunyi yang saya sendiri tidak menyadarinya selama ini, sehingga menghambat saya dalam take action dalam meraih cita-cita.

Salah satu indikasinya adalah seringnya muncul ucapan, "Ah ribet...ah susah..." ketika mempelajari atau melakukan sesuatu. Intinya tidak mau repot, dan tidak mau repot berarti inginnya serba mudah. Well, siapa sih yang tidak ingin kemudahan?

Tapi kita juga sering terperangkap dengan definisi kemudahan yang diartikan nyaris tanpa usaha, atau terjadi begitu saja tanpa usaha. Kalau menurut saya sih, semua juga butuh usaha. Doa saja sudah termasuk usaha kok. Dan yang namanya kemudahan justru akan datang pada saat kita mau menempuh kesulitan. Karena ketika kita mau dan mampu menikmati sesuatu yang sulit itu, maka segalanya akan terasa mudah.

Dulu saya menganggap programming HTML itu ribet dan susah. Tapi ketika "dipaksa keadaan" untuk serius mempelajarinya, ternyata lumayan bisa juga ya hehehe...

Dan saat ini saya sedang menantang diri untuk melakukan sesuatu yang sejak dulu saya anggap ribet dan susah. Tapi ketika mulai dipelajari sungguh-sungguh, ternyata asyik juga. Well, berarti selama ini saya cuma terlalu malas untuk berusaha saja, karena masih punya mental instan, maunya serba cepat dan mudah, alias malas. Tapi saya lupa bahwa kesulitan bisa mendatangkan kemudahan ketika dijalani. Pantas saja ajaran agama mengatakan "Bersama kesulitan ada kemudahan" :)

Lanjut Gan...