Saya yakin anda pasti familiar dengan lirik lagu dari sebuah grup musik ternama yang berbunyi, "Pernahkah kau merasa...hatimu hampa? Pernahkah kau merasa...hatimu kosong?"
Apa jawaban anda jika ditanya seperti itu?
Mungkin ada yang menjawab "Oh, pernah banget, dan saya tahu persis rasanya hati yang hampa..."
Hmmm...benarkah demikian? Karena kalau saya pribadi akan menjawab, "Tidak pernah..."
"Wah, hebat dong, berarti hidupnya selalu bahagia?"
Oh, bukan begitu maksud saya. Saya juga manusia biasa yang bisa merasa sedih, kecewa, terluka bahkan putus asa. Tapi hati saya tidak pernah hampa, karena memang tidak ada yang namanya hati yang hampa. Yang ada hanyalah hati yang terisi oleh perasaan negatif yang berupa rasa kesepian, sehingga diinterpretasikan sebagai 'hampa'.
Ya, ini sesuai dengan hukum ruang hampa yang mengatakan, "Alam semesta tidak menyukai kekosongan, segala sesuatu yang kosong pasti akan terisi."
Hukum energi mengatakan bahwa energi selalu mengalir ke tempat yang kosong. Dan seperti yang kita ketahui, perasaan pun adalah energi. Sehingga ketika perasaan positif tak hadir di hati, maka energi lain akan mengalir ke sana, yaitu energi negatif.
Coba saja tanyakan pada para ahli fisika kuantum, karena penelitian membuktikan bahwa di ruang yang paling hampa sekalipun masih tetap ada energi foton (cahaya). Jadi tidak ada yang benar-benar hampa. Bahkan jika ada ruang yang paling hampa dari semua kehampaan sekalipun, masih tetap ada Tuhan di sana.
So, tak ada yang namanya hati yang hampa, yang ada hanyalah interpretasi dari perasaan sepi yang mengisi hati.
Sesekali dalam hidup ini memang bisa terjadi saat-saat dimana kita sulit merasa bahagia. Tetapi meskipun demikian, tetaplah izinkan energi positif untuk mengalir ke tubuh dan jiwa kita. Dan jika kita sulit untuk melakukannya, maka mintalah Tuhan untuk mengangkatnya dan menggantinya dengan perasaan yang lebih bahagia.
Wallahualam
0 Responses
Post a Comment
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
