Horang Kayah

Seminggu ini saya ambruk kena batuk pilek. Saya memang termasuk orang yang jarang sakit, tapi sekali sakit langsung termehek-mehek, kayaknya beraaaat banget penyakitnya, padahal cuma meler doang... :D

Tapi sejak setahun belakangan, saya sudah tidak membiasakan diri mengkonsumsi obat-obatan lagi kalau kena penyakit yang sifatnya ringan. Paling banter minum t***k angin saja. Yang saya biasakan saat ini adalah ramuan tradisional, karena saya tidak mau mengisi tubuh saya dengan zat-zat kimiawi yang bersifat toksik. Dan yang terutama, saya ingin membangkitkan kembali kemampuan alami tubuh untuk menyembuhkan diri sendiri.

Ngomong-ngomong soal kemampuan alami, sebenarnya banyak sekali tehnik tradisional dan alami untuk penyembuhan diri. Tehnik pernafasan untuk kesehatan misalnya. Kalau dilakukan dengan baik dan benar, bahkan penyakit kanker pun bisa disembuhkan. Tetapi kebanyakan dari kita ingin hasil yang instan. Daripada repot-repot melatih pernapasan mendingan minum obat. Pilek sedikit ambil obat, padahal tanpa obat pun pilek bisa sembuh dalam beberapa hari, maksimal semingguan kalau yang saya alami.

Jaman sekarang makanan pun serba instan. Kalo malas masak, tinggal bikin saja mie instan. Sehingga ada sindiran yang mengatakan, generasi sekarang adalah generasi instan. Padahal yang cepat dan instan belum tentu baik, bahkan bisa jadi buruk untuk kesehatan. Akibatnya, hidup pun jadi instan alias cepat matinya.

Keinginan serba instan tidak hanya dalam soal makanan dan kesehatan. Ketika ditimpa musibah atau masalah, sudah pasti orang ingin bebas secepat mungkin, kalau bisa secepat sim salabim. Banyak orang bertanya bagaimana caranya agar segera bebas dari masalah hidup yang menghimpit. Banyak orang yang merasa sudah berdoa, sudah berikhtiar tapi kok hidupnya masih tetap begitu-begitu juga, dan masalahnya tak kunjung selesai.

Kebanyakan orang berfokus pada hasil akhir tapi jarang sekali yang berfokus pada prosesnya, dan menikmati prosesnya. Wajar saja, tidak semua orang bisa memahami konsep ini. Kebanyakan akan mengatakan, "Menikmati apanya? Masalah ginian boro-boro bisa dinikmati! Ngomong sih ngampang! Coba elu yang ngerasain!"

Tetapi semakin mereka tak mampu menikmati proses dan semakin besar keluhannya, maka makin sulit dia keluar dari masalah hidupnya. Sedangkan orang yang mampu bersabar menikmati prosesnya, cenderung mudah mendapatkan jalan keluar yang seringkali lebih cepat dari yang dia duga.

Tuhan memberi kita ujian sesuai kadar kemampuan kita masing-masing. Masalah apapun yang kita alami hingga hari ini adalah bukti bahwa kita mampu menanggungnya. Dan tentu saja kita tidak perlu menanggung masalah selamanya, karena di dunia ini tak ada yang abadi, semua hanya sementara termasuk masalah.

So, instan bukanlah satu-satunya jalan. Bahkan instan bisa melemahkan. Orang yang selalu diberi kemudahan, malah bisa menjadi orang yang paling lemah ketika kemudahan itu tak lagi didapat. Tuhan tidak selalu memberikan solusi cepat ketika Dia ingin kita naik peringkat untuk menjadi orang yang lebih hebat.

So, tidak usah berpikir solusi instan, ikuti saja petunjuk Tuhan. Masalah memang membuat susah, tapi teruslah melangkah, dan jangan menyerah, karena seringkali disaat kita menyatakan pasrah dan mengaku kalah, solusi itu sebenarnya hanya tinggal selangkah.

Wallahualam

0 Responses