Horang Kayah

Hari ini saya bersyukur dan berbahagia sekali karena untuk ke sekian kalinya saya berhasil membuktikan konsep "Law of Detachment". Yup, saya dinyatakan sebagai salah satu pemenang lomba menulis untuk mendapatkan ebook gratis "Mukjizat Zakat" yang diselenggarakan di web Sukses Total milik Mbak Sri Astuti, salah seorang mentor saya dalam pembelajaran kehidupan :)

Sebenarnya saya sudah mengincar ebook Mukjizat Zakat ini sejak pertama kali dilaunching. Tapi waktu itu saya belum ada uang lebih untuk membeli ebooknya. Dan suatu hari Mbak Astuti mengumumkan lomba berhadiah ebook tersebut. Tentu saja saya merasa mendapat angin segar, saya pun langsung ikut serta dalam lomba menulis yang harus memilih antara dua topik yaitu, "Kalau bisa gratis kenapa harus bayar?" atau "Kalau bisa bayar kenapa harus gratis?". Dan waktu itu saya memilih topik "Kalau bisa bayar kenapa harus gratis?" Tulisan saya tersebut dapat dilihat di sini.

Tapi pada saat membuat tulisan tersebut, saya membuat penegasan terlebih dahulu pada diri sendiri, dengan menyatakan, "Kalau menang syukur, kalau tidak...berarti saya layak untuk membayar, atau akan mendapatkan yang lebih baik!".

Hari-hari berlalu, saya sempat lupa kalau saya pernah ikut lomba itu. Tapi seminggu yang lalu tiba-tiba saya ingat, dan mengecek web suksestotal.com untuk melihat barangkali pemenang sudah diumumkan. Tapi...tak ada pengumuman apapun. Saya pikir, "Ya sudahlah, berarti saya layak untuk membayar, atau akan dapat yang lebih baik"...lalu saya pun kembali melupakannya.

Tapi dua hari yang lalu, saya mendapat email dari Mbak Astuti yang memberitahukan bahwa saya dinyatakan sebagai salah satu pemenang. Alhamdulillah... :D

Ngomong-ngomong tentang gratis, di dunia ini memang tidak ada yang gratis. Semuanya bayar, walaupun definisi bayar tersebut tidak selalu identik dengan uang, karena bisa juga berupa "Ikhtiar". Bahkan ketika kita mendapatkan keajaiban berupa pertolongan Tuhan di tengah kesulitan, itu pun karena kita membayarnya dengan ibadah-ibadah kita, karena kita rajin menabung amal baik di Bank Semesta-Nya, sehingga hadiah pun kita terima sebagai penghargaan untuk nasabah yang baik dan hamba yang bertakwa.

Kalaupun ada yang tampaknya gratis di muka, misalnya seseorang yang tiba-tiba dapat rejeki nomplok walaupun kelakuannya ancur abis dan tak pernah beribadah, sebenarnya dia tetap harus membayarnya, yaitu dengan taubat, rasa syukur dan menjalankan perintah Tuhan, karena jika dia tidak membayarnya, maka Tuhan pasti akan menagihnya dengan berbagai cara, bahkan bisa berlipat ganda. Jika tidak di dunia, ya di akhirat.

So, mari kita belajar untuk mengeliminasi mental gratisan dan menggantinya dengan mental berkelimpahan, karena hanya dengan memiliki mental berkelimpahan lah kita percaya bahwa kekayaan di alam semesta ini tak akan habis sebab Tuhan Maha Kaya dan Maha Pemurah, Dia selalu membagikan rezeki pada semua umat manusia, baik diminta ataupun tidak.

Wallahualam

0 Responses