Horang Kayah

Pertengahan Desember 2008, saya kembali mengalami masalah klasik sebagai karyawan yang bergaji sepuluh koma, alias tanggal 10 sudah koma. Saya kehabisan uang, sedangkan gajian masih jauh. Hari itu saya belum makan dari pagi. Perut sudah keroncongan, dari pagi cuma minum air. Rasanya maag kambuh lagi. Kepala pusing, berdenyut-denyut, lelah, letih, lesu, lemah, kurang gairah, halah... Photobucket
Tapi saya berusaha tetap tabah sambil memikirkan "Pinjam duit sama siapa ya?".

Entah kenapa saya malah mengambil buku tulis, lalu saya tuliskan afirmasi:
"Rasanya enak ya kalau selalu punya uang untuk apapun yang saya inginkan"

Setelah menulisnya sebanyak 5 kali, sayapun simpan kembali buku itu, lalu bersiap-siap pergi ke kantor, karena hari itu kebetulan kebagian shift sore. Dengan perut keroncongan dan langkah yang lemah karena pusing, saya meninggalkan kostan dan berjalan menuju kantor. Di perjalanan saya mengulang-ulang afirmasi saya:
"Rasanya enak ya kalau selalu punya uang untuk apapun yang saya inginkan"

Kemudian setiba di kantor, saya duduk di samping teman satu divisi. Perut yang lapar mendesak saya agar mencoba meminjam uang padanya. Tapi selain malu karena sudah terlalu sering ngutang, entah kenapa ada bisikan hati yang menyuruh saya menahan diri. Akhirnya saya berkata pada diri sendiri, "Kalau sampai nanti malam tidak ada keajaiban, saya akan pinjam uang 10 ribu sama teman saya, kebangetan aja kalau segitu doang ga dikasih mah, sungguh THER...LHA...LHU..."

Baru saja berpikir begitu, mendadak saya dapat sms dari teman satu divisi yang lainnya. Dia minta saya masuk besok pagi menggantikannya karena dia ada keperluan penting. Dan yang mengagetkan, statusnya bukan tukaran shift, seperti yang biasa kami lakukan selama ini. Dia menawarkan uang! Yes my man, duit!

Tentu saja saya mau, karena lagi butuh bangets. Dalam sms keduanya, dia menanyakan saya mau minta berapa. Saya jadi bingung, karena seumur-umur belum pernah disuruh gantiin orang dan dibayar. Yang terpikirkan oleh saya saat itu hanyalah "makan, makan, makan... lapar...lapar...lapar..."
Dan saat itu terbersit untuk minta hanya 50 ribu saja, yang penting bisa buat makan beberapa hari.

Tapi tak terduga teman saya kirim sms lagi yang bunyinya "200 ribu deal?"
Wuih, saya ga menduga sebesar itu ngacai
Langsung saja saya balas, "Okeh!"

Lalu teman saya membalas lagi, "Karena lu ga nego, gw tambahin 50 ribu."

Oh yess beibeh...ngacai

Alhamdulillah...terima kasih Ya Alloh, kau berikan keajaiban disaat aku sangat membutuhkannya Photobucket

0 Responses