Menyampaikan kebaikan adalah kewajiban.
"Sampaikanlah dariku walaupun hanya satu ayat," demikian sabda Rasulullah SAW.
Saya yakin kita semua senang menyampaikan kebaikan. Saya yakin anda semua sering melakukannya. Tapi pertanyaannya, apakah kita sama dengan calo angkot?
Maksut looo?
Begini maksud saya. Calo angkot menyeru pada para calon penumpang untuk naik ke dalam angkot/bis dengan iming-iming mobil akan segera berangkat, walaupun kenyataannya ada juga yang nunggu sampai penuh sesak dulu baru berangkat.
Tapi terlepas dari iming-imingnya benar atau tidak, ada satu hal yang hampir pasti. Calo angkot nyaris tak pernah ikut naik angkot/bis tersebut kecuali kalau dia merangkap kernet, atau nebeng sampai tempat tertentu dalam rangka ngirit.
Terus, apa hubungannya dengan menyampaikan kebaikan?
Hubungannya erat. Karena dalam hal menyampaikan kebaikan kita perlu menyadari apakah kita menyerukannya dibarengi dengan mempraktekkannya? Atau tidak?
Jika kita tidak mempraktekkan kebenaran yang kita serukan lantas apa bedanya kita dengan calo angkot?
Semoga semua kebaikan yang kita sampaikan benar-benar merupakan perwujudan dari keseharian kita.
0 Responses
Post a Comment
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
