Horang Kayah

Pernahkah anda didatangi teman atau saudara yang datang untuk meminta bantuan uang? Saya yakin kita semua pernah mengalaminya.

Apa reaksi anda jika saat itu anda sedang memiliki uang lebih? Memberinya tanpa banyak tanya? Ataukah pikir-pikir dulu karena mempertimbangkan sifat dan latar belakang orang tersebut? Mempertimbangkan untung ruginya? Ataukah langsung menolak dan mengatakan "Saya juga lagi ga ada duit."

Pernah suatu ketika saya meminjam uang pada seorang teman untuk keperluan mendesak karena sudah kehabisan uang. Tapi teman saya menolak secara halus dan mengatakan sedang tak ada uang karena banyak keperluan. Lalu seminggu kemudian saya mengetahui dia sedang jalan-jalan ke Bali dan menghabiskan uang sampai berjuta-juta untuk belanja dan bersenang-senang.

Disatu sisi, saya jengkel, kok cuman beberapa ratus ribu aja ga mau ngasih, sedangkan buat foya-foya kayaknya ga hitungan. Tapi di sisi lain saya berusaha berprasangka baik. Mungkin dia sudah lama merencanakan liburan itu, mungkin sudah pesan tiket, mungkin sudah booking hotel, jadi ga bisa dicancel. Atau mungkin dia dapat rezeki mendadak sehingga bisa jalan-jalan ke Bali.

Ada juga orang yang sangat royal kalau mentraktir makan atau karaokean. Tidak tanggung-tanggung mentraktirnya di tempat mahal. Tapi kalau ada yang mau pinjam uang padanya, selalu saja ada alasan. "Lagi ga ada duit nih, lagi kepake buat ini itu...bla..bla...bla..."

Saya juga memilih untuk berprasangka baik terhadap orang seperti itu. Mungkin waktu nraktir kebetulan dia lagi ada rezeki. Tapi waktu mau pinjem, kebetulan uangnya sudah habis dipakai ntraktir hehehe.

Nah, semisal anda dapat rezeki yang bisa dipakai untuk bersenang-senang, atau taruhlah untuk hal penting seperti naik haji atau umroh, kemudian tiba-tiba datang saudara anda yang sedang kesulitan karena dikejar-kejar hutang, dan dia juga harus membiayai makan keluarganya, apa yang akan anda lakukan? Relakah anda mengorbankan sebagian rezeki yang sudah dipersiapkan untuk rencana senang-senang/naik haji/umroh tersebut? Ataukah anda akan beralasan, "Waduh, maaf, saya ga bisa bantu. Saya juga lagi ga punya duit."

Atau contoh kecil saja. Jika ada pengemis/pengamen menghampiri kita, dan kita tak punya receh, yang ada hanya uang 5 ribu-an dan 50 ribuan. Apakah anda akan memberikan minimal yang 5 ribu tanpa banyak pertimbangan? Ataukah menolaknya dengan alasan tak ada receh, dengan alasan tidak mendidik?

Terlepas dari pro dan kontra soal tidak mendidik, saya melihat bahwa orang yang memberi tanpa banyak perhitungan, tanpa banyak tanya, justru rezekinya lebih berlimpah. Seorang kenalan saya sering dimintai pertolongan oleh orang-orang yang butuh modal dagang atau yang sekedar mau ngutang untuk biaya hidup. Hebatnya dia tak pernah banyak tanya, ada uang dia pasti berikan, tidak ada dia bilang maaf. Dan walaupun banyak orang menipunya dan membawa lari uangnya, anehnya teman saya itu tidak pernah bangkrut, malah dapat ganti yang lebih banyak. Ada saja order berlimpah yang jumlahnya jauh lebih besar dari uang yang dia hutangkan pada orang yang membawa kabur uangnya.

W. Clement Stone, seorang Milyarder kelas dunia yang dermawan pernah ditanyai, apakah kedermawanannya itu tidak membuat dia takut ditipu orang? Dia menjawab:

"Saya tidak tahu apakah mereka yang datang pada saya itu hanya oportunis atau bukan, saya hanya bersikap seolah mereka datang pada saya karena Tuhan ingin saya membantu mereka."

Super sekali bukan? :)

Kedermawanan terbesar dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Beliau tak pernah memperhitungkan, atau menimbang-nimbang dalam memberikan sesuatu ketika ada orang yang meminta padanya. Tak mungkin saya sebutkan satu per satu ceritanya di sini, tapi umat muslim pasti tahu betul sedermawan apa beliau. Dan karena beliau adalah tauladan umat muslim, maka seharusnyalah umat muslim mampu mencontoh kedermawanan beliau.

Yang jelas kita tak perlu menjadi nabi
untuk bisa berhati dermawan, bahkan kita tak perlu kaya terlebih dahulu untuk memberi. Mungkin memang sulit berderma dengan harta terakhir yang kita miliki, tapi minimal kita bisa memberi semampunya. Karena sesedikit apapun yang kita berikan, akan memberikan sepercik kebahagiaan pada orang yang membutuhkannya.

Mampukah kita melakukannya?
Seberapa dermawankah kita?




0 Responses