Menginginkan perubahan hidup ke arah yang lebih baik adalah dambaan semua orang. Tetapi ada orang-orang yang mengalami konflik batin justru disaat mereka mereka dalam proses menuju perubahan. Hal yang sama telah membuat perkembangan diri saya terhambat, dan baru-baru ini saya menyadari kalau saya juga luput melakukan langkah awal yang krusial tersebut.
Step pertama tersebut adalah, "Berdamai dengan diri sendiri".
Seorang sahabat bercerita tentang konflik batinnya ketika dia menginginkan kehidupan yang lebih baik. Di satu sisi dia yakin pada Tuhan dan janji-janji-Nya, tetapi di sisi lain dia bertanya-tanya, "Siapa saya? Kenapa Tuhan mau menolong saya? Maukah Tuhan menolong saya?"
Walaupun secara tidak disadari, dia telah menempatkan dirinya di posisi yang tidak dia inginkan, yaitu posisi sebagai orang yang tidak pantas untuk ditolong Tuhan, padahal Tuhan Maha Pengasih, bahkan orang yang penuh dengan limbah dosa pun pantas dan layak untuk ditolong oleh-Nya untuk kembali ke jalan yang benar.
Seseorang yang menginginkan kehidupan yang lebih baik tapi merasa tidak pantas mendapatkannya, akan cenderung sulit untuk mendapatkan perubahan yang dia inginkan.
Seseorang yang ingin menyelesaikan permasalahan hidup yang menimpanya tapi tidak mampu memaafkan dirinya sendiri atas kesalahan yang menciptakan permasalahan yang dia hadapi, akan mengalami hambatan besar karena pikirannya mencari solusi yang ada di luar, padahal sumber masalah ada di dalam.
Oleh karena itu, sudah sepantasnyalah kita sadari bahwa jalan yang terbaik untuk memulai perubahan adalah berdamai dengan diri sendiri, cintai diri sendiri, pantaskan diri untuk hidup yang lebih baik, dan berhentilah menyalahkan diri atas segala yang telah terjadi.
"Kasihi dirimu, jangan kasihani dirimu."
0 Responses
Post a Comment
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
