Horang Kayah

Hari ini saya bahagia sekali bisa berkumpul bersama kawan-kawan dari sebuah milis untuk acara buka puasa bersama yang diadakan di rumah salah seorang anggota milis. Yang lebih membuat saya bahagia adalah banyaknya pencerahan yang saya dapatkan. Salah satu pencerahan tersebut adalah topik tentang "Pencarian kebahagiaan".

Menurut Mas Gobind, teman yang baru saya kenal dalam gathering tersebut, manusia kecanduan dengan yang namanya "Kebahagiaan". Saya setuju, karena pada dasarnya yang kita cari dalam kehidupan ini adalah kebahagiaan. Bahkan untuk mencari rasa bahagia tersebut, orang rela melakukan berbagai cara, termasuk cara yang salah seperti menggunakan narkoba yang tujuan sebenarnya adalah untuk sekedar 'mencicipi' rasa bahagia dengan cara merangsang hormon-hormon yang menimbulkan perasaan bahagia.

Kekeliruan seringkali terjadi dalam pencarian kebahagiaan, yaitu mencari kebahagiaan yang diwakili oleh simbol-simbol materi, padahal semua itu bukanlah kebahagiaan hakiki, karena pencarian tersebut dilakukan "di luar", sedangkan yang harus dicari sebenarnya ada "di dalam".

Mungkin anda pernah mendengar kisah tentang Nasruddin yang mencari jarum yang hilang. Dia kehilangan jarum itu di dalam rumah, tapi anehnya dia malah mencarinya di luar rumah, dengan alasan di dalam 'gelap' dan di luar 'terang'. Begitu pula dengan kebanyakan orang yang mencari kebahagiaan di luar dirinya, padahal kebahagiaan yang dicari itu berada di dalam dirinya, atau lebih tepatnya ada di 'hati'nya. Orang sibuk mencari kebahagiaan di luar karena tak mampu melihat ke dalam dirinya, karena di dalam 'gelap'. Padahal dalam kegelapan tersebut telah tersedia segala kesenangan dan kebahagiaan yang tak membutuhkan persetujuan dari dunia luar.

Kebahagiaan adalah pilihan, bukan hasil akhir. Jika kita bisa memilih untuk bahagia saat ini juga, kenapa harus bersusah payah menunggu lengkapnya simbol-simbol materi yang tak akan kunjung memuaskan dahaga dan tak jelas kapan pencapaiannya?

Pencarian kebahagiaan seharusnya dilakukan ke dalam, bukan keluar. Karena kebahagiaan adalah kondisi hati. Kita hanya perlu menyalakan cahaya hati berupa "kesadaran" untuk memilih dan menemukan kebahagiaan dalam diri. Karena disaat cahaya hati mulai menyala, maka pada saat itulah kita akan mulai mengundang berbagai kemudahan hidup.

"Change your inner world first. Not the outer world".

0 Responses