Horang Kayah

"The universe cannot put good into your hand, until you let go of what you are holding in it." (Randy Gage)

Sekitar pukul 3 sore kemarin, seorang sahabat menelepon saya untuk berbincang-bincang ditambah sedikit curhat. Ditengah perbincangan tersebut sempat kami menyinggung soal keuangan, dimana menurut dia saya lebih beruntung karena masih punya sisa uang lebih banyak, sedangkan dia hanya tinggal memiliki 50 ribu di tabungannya, karena dia punya proyek hidup yang sama dengan saya yaitu proyek "Besar pasak daripada tiang". Photobucket

Lalu entah dapat wangsit dari mana saya tiba-tiba teringat tentang "The Law of Vacuum" yang merupakan salah satu dari sekian banyak hukum alam. Langsung saja saya utarakan padanya bahwa alam semesta tidak menyukai kekosongan, jadi segala sesuatu yang kosong pasti akan terisi. Contoh paling mudah adalah, jika kita berjalan di pasir pantai, kita pasti akan meninggalkan jejak kaki. Tetapi jejak itu tak akan bertahan lama, karena angin dan ombak akan menutupi jejak kaki tersebut dengan pasir yang baru.

Obrolan yang berlangsung sekitar setengah jam itu pun usai. Saya hanya berharap semoga apa yang saya ceritakan bisa sedikit menghiburnya.

Kurang lebih dua jam kemudian, teman saya menelepon lagi, saya pikir dia mau curhat lagi. Ternyata...nada suaranya berbunga-bunga karena dia melaporkan keajaiban yang baru saja dia alami! Dia bilang kaget karena ketika menarik uang di ATM yang seharusnya adalah uang terakhir di rekeningnya...ternyata tercatat saldo masih sisa Rp.150 ribu rupiah. Entah dari mana uang itu berasal, tapi langsung saja dia tarik uangnya dan dengan gembira menuju mini market untuk belanja. Dan ketika membayar di kasir, dia terkejut karena mendapat diskon yang cukup besar untuk minyak sayur yang dibelinya. Wow, what a miraculous life! The Law of Vacuum works!

Tentu saja menerapkan The Law of Vacuum tidak berarti anda harus mengosongkan isi dompet dulu lalu berharap ada uang jatuh dari langit mengisi dompet anda Photobucket.

Inti dari The Law of Vacuum yang bisa diterapkan dalam kehidupan dalam batas pemahaman saya adalah, "Untuk mengisikan sesuatu yang baru ke dalam hidup kita, seringkali kita harus mengosongkan dulu wadah yang kita miliki". Dan wadah tersebut adalah "Pikiran kita".

Jika kita masih mempertahankan sesuatu yang negatif, maka tak akan ada ruang untuk hal yang positif.
Jika kita masih ngotot mempertahankan pola pikir yang sudah jelas-jelas tidak lagi mendukung kehidupan kita, maka tak akan ada ruang untuk perubahan menuju hidup yang lebih baik.

Jika kita masih memendam benci, dengki, iri hati, kesedihan, dan emosi negatif lainnya, jangan harap kebaikan akan datang pada kita.

Jika kita ingin cinta yang indah tapi masih mempertahankan cinta lama yang justru malah menyakiti, maka tak akan ada ruang untuk cinta baru yang lebih baik.

Jika kita ingin kaya tapi masih menganggap uang adalah akar segala kejahatan, maka jangan harap kita bisa kaya.

Kosongkan pikiran dan perasaan anda dari segala beban emosi negatif, dan niatkan untuk mengisinya dengan hal yang positif, The Law of Vacuum akan bekerja mengisi kekosongan tersebut sesuai arahan pikiran anda.

0 Responses